Kamis, 13 Agustus 2020

Nilai kekasaran dan tanda pengerjaan

 

1.   TandaPengerjaan

a.    Pengertian

Tanda pengerjaan merupakan tanda yang digunakan mengetahui pengerjaan pada permukaan benda yang akan dibuat. Dasar tanda pengerjaan yaitu tanda pengerjaan bebas karena tidak semua bagian permukaan benda dikerjakan dengan mesin.

Gambar 1.1 Simbol dasar tanda pengerjaan


b.   Macam-macam tanda pengerjaan

Konfigurasi tanda pengerjaan dari tanda pengerjaan mesin, dan pengerjaan tidak diijinkan terlihat pada gambar1.2.

Gambar1.2 Tanda pengerjaan mesin dan pengerjaan tidak diijinkan

Berikut merupakan macam-macam tanda pengerjaan yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 1.1, sedangkan Tabel 1.2 menjelaskan macam-macam tanda pengerjaan yang disertai perintah pengerjaan.


Tabel 1.1Tanda pengerjaan dengan tambahan kekerasan

Tanda Pengerjaan

Pengertian

Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan proses apa saja

Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan proses mesin

Nilai kekasaran a yang harus sudah tercapai tanpa membuang bahan atau pengerjaan lanjutan

Nilai kekasaran yang harus dicapai dengan batasan tertentu. Artinya permukaan tidak boleh lebih kasar dari a1 dan tidak perlu lebih halus dari a 2.

 

Tabel 1.2 Tanda pengerjaan dengan tambahan pengerjaan

Tanda Pengerjaan

Pengertian

Permukaan harus dikerjakan dengan mesin terentu, misalnya dengan mesin frais

Kelebihan ukuran yang harus diberikan pada permukaan, misalnya harus diberi kelebihan ukuran sebesar 0,3 mm

Arah bekas pengerjaan (tekstur) yang diinginkan, misalnya harus tegak lurus terhadap bidang proyeksi

Panjang sampel (contoh) yang dianjurkan, misalnya 2,5 mm

 

c.    Fungsi tanda pengerjaan

Tanda pengerjaan berfungsi untuk mengetahui pengerjaan yang akan direncanakan dalam pembuatan benda seperti, memperhitungan gesekan, pelumasan, keausan, dan sebagainya. Untuk menghasilkan permukaan benda yang sesuai, maka pada gambar kerja perlu adanya tanda-tanda pengerjaan yang dinormalisasi dan diletakkan pada bagian-bagian yang dikehendaki permukaannya.

 

d.   Cara pembuatan tanda pengerjaan

Berikut cara pembuatan tanda pengerjaan pada gambar permukaan benda yaitu:

a.       Buat symbol dasar terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis yang tidak sama panjang.

b.      Buat garis sisi kiri minimal ± 4mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri.

c.       Buat ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar ±0,35 mm.

d.      Buat jenis pengerjaan yang akan dilakukan diatas garis lurus yang berposisi disebalah kanan.

Contoh penggunaan tanda pengerjaan pada gambar:

Gambar 1.3 Contoh penunjukan tanda pengerjaan pada gambar

Gambar 1.4 Contoh penunjukan tanda pengerjaan dengan beberapa variasi

Berkaitan dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi enam bentuk arah. Adapun symbol-simbol (lambang) arahnya adalah seperti terlihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 1.3 Lambang arah pengerjaan permukaan

Simbol

Pengertian

Gambar

Sejajar terhadap bidang proyeksi

Tegak lurus terhadap bidang proyeksi

Diagonal (menyilang) terhadap bidang proyeksi

Saling membelit dari segala arah 

Melingkar terhadap titik pusat permukaan

Radial terhadap titik pusat permukaan

 

e.    Ketentuan tanda pengerjaan

Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagai mana gambar dibaca. Simbol dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari dua garis dengan ketinggian yang tidak sama dengan perbandingan 1 : 2 yaitu garis kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri yang membentuk sudut 60o satu sama lain.Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis±0,35 mm.

Pengerjaan permukaan yang mendapat pengerjaan mesin harus dicantumkan dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk segi tiga.Adapun pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah diberiketerangan adalah seperti terlihat pada Gambar 1.5 di bawah ini.

Gambar 1.5 Simbol tanda pengerjaan dan keterangan

 

2.   NilaiKekasaran

a.    Pengertian

Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetikdari garis rata-rata profil, yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra).

 

b.   Macam-macamnilaikekasaran

Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untukpenunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapatdituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat keka-sarannya.

Tabel 2.1 Nilai kekasaran dan tingkat kekasaran

Kekasaran Ra (μm)

Tingkat Kekasaran

PanjangSampel (mm)

0,025

N1

0,08

0,05

N2

0,25

0,1

N3

0,2

N4

0,4

N5

0,8

0,8

N6

1,6

N7

3,2

N8

6,3

N9

2,5

12,5

N10

25

N11

8

50

N12

 

c.    Fungsi nilai kekasaran

Nilai kekasaran berfungsi untuk mengetahui tingkat kekasaran yang akan dibuat pada permukaan benda kerja melalui symbol kekasaran yang tercantum ditanda pengerjaan.

 

d.   Cara pembuatan aturan nilai kekasaran

Berikut cara pembuatan aturan nilai kekasaran pada gambar permukaan benda yaitu:

a.       Buat symbol dasar terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis yang tidak sama panjang.

b.      Buat garis sisi kiri minimal ± 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri.

c.       Buat ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar ±0,35 mm.

d.      Buat kata perintah pengerjaan diatas garis berbentuk sudut 60o

e.    Ketentuan nilai kekasaran

Ketentuan nilai kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin tercantum pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Katentuan nilai kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ELEMEN MESIN - SAMBUNGAN LAS

                                                                                     SAMBUNGAN LAS A.   Pengertian Mengelas        Menge...