1.
TandaPengerjaan
a. Pengertian
Tanda pengerjaan merupakan tanda yang
digunakan mengetahui pengerjaan pada permukaan benda yang akan dibuat. Dasar tanda
pengerjaan yaitu tanda pengerjaan bebas karena tidak semua bagian permukaan benda
dikerjakan dengan mesin.
Gambar 1.1 Simbol dasar tanda pengerjaan
b. Macam-macam
tanda pengerjaan
Konfigurasi tanda
pengerjaan dari tanda pengerjaan mesin, dan pengerjaan tidak diijinkan terlihat
pada gambar1.2.
Gambar1.2 Tanda pengerjaan
mesin dan pengerjaan tidak diijinkan
Berikut merupakan macam-macam tanda pengerjaan yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 1.1, sedangkan Tabel 1.2 menjelaskan macam-macam tanda pengerjaan yang disertai perintah pengerjaan.
Tabel 1.1Tanda pengerjaan dengan tambahan kekerasan
Tanda Pengerjaan |
Pengertian |
Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan proses
apa saja |
|
Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan proses
mesin |
|
Nilai kekasaran a yang harus sudah tercapai tanpa membuang
bahan atau pengerjaan lanjutan |
|
Nilai kekasaran yang harus dicapai dengan batasan tertentu.
Artinya permukaan tidak boleh lebih kasar dari a1 dan tidak perlu lebih halus
dari a 2. |
Tabel
1.2 Tanda pengerjaan dengan tambahan pengerjaan
Tanda Pengerjaan |
Pengertian |
Permukaan harus dikerjakan dengan mesin terentu,
misalnya dengan mesin frais |
|
Kelebihan ukuran yang harus diberikan pada permukaan,
misalnya harus diberi kelebihan ukuran sebesar 0,3 mm |
|
Arah bekas pengerjaan (tekstur) yang diinginkan, misalnya
harus tegak lurus terhadap bidang proyeksi |
|
Panjang sampel (contoh) yang dianjurkan, misalnya
2,5 mm |
c. Fungsi
tanda pengerjaan
Tanda
pengerjaan berfungsi untuk mengetahui pengerjaan yang akan direncanakan dalam pembuatan
benda seperti, memperhitungan gesekan, pelumasan, keausan, dan sebagainya.
Untuk menghasilkan permukaan benda yang sesuai, maka pada gambar kerja perlu adanya
tanda-tanda pengerjaan yang dinormalisasi dan diletakkan pada bagian-bagian
yang dikehendaki permukaannya.
d. Cara
pembuatan tanda pengerjaan
Berikut cara pembuatan tanda pengerjaan pada gambar
permukaan benda yaitu:
a. Buat
symbol dasar terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis
yang tidak sama panjang.
b. Buat
garis sisi kiri minimal ± 4mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri.
c. Buat
ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar ±0,35 mm.
d. Buat
jenis pengerjaan yang akan dilakukan diatas garis lurus yang berposisi disebalah
kanan.
Contoh
penggunaan tanda pengerjaan pada gambar:
Gambar 1.3 Contoh penunjukan tanda pengerjaan pada
gambar
Gambar 1.4 Contoh penunjukan tanda pengerjaan dengan beberapa variasi
Berkaitan
dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi enam bentuk arah. Adapun symbol-simbol (lambang)
arahnya adalah seperti terlihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel
1.3 Lambang arah pengerjaan permukaan
Simbol |
Pengertian |
Gambar |
Sejajar terhadap bidang proyeksi |
||
Tegak lurus terhadap bidang proyeksi |
||
Diagonal (menyilang) terhadap bidang proyeksi |
||
Saling membelit dari segala arah |
||
Melingkar terhadap titik pusat permukaan |
||
Radial terhadap titik pusat permukaan |
e. Ketentuan
tanda pengerjaan
Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga
mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagai mana gambar dibaca. Simbol
dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari dua garis dengan ketinggian yang
tidak sama dengan perbandingan 1 : 2 yaitu
garis kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri yang
membentuk sudut
60o satu sama lain.Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar,
biasanya diambil tebal garis±0,35 mm.
Pengerjaan permukaan yang mendapat
pengerjaan mesin harus dicantumkan
dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk segi tiga.Adapun
pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah diberiketerangan
adalah seperti terlihat pada Gambar 1.5
di bawah ini.
Gambar 1.5 Simbol tanda pengerjaan dan keterangan
2.
NilaiKekasaran
a. Pengertian
Kekasaran
permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetikdari garis rata-rata profil,
yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra).
b. Macam-macamnilaikekasaran
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik
telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi12 tingkat kekasaran, dari mulai N1
sampai dengan N12. Untukpenunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran
ini dapatdituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat keka-sarannya.
Tabel
2.1 Nilai kekasaran dan tingkat kekasaran
Kekasaran Ra (μm) |
Tingkat Kekasaran |
PanjangSampel (mm) |
0,025 |
N1 |
0,08 |
0,05 |
N2 |
0,25 |
0,1 |
N3 |
|
0,2 |
N4 |
|
0,4 |
N5 |
0,8 |
0,8 |
N6 |
|
1,6 |
N7 |
|
3,2 |
N8 |
|
6,3 |
N9 |
2,5 |
12,5 |
N10 |
|
25 |
N11 |
8 |
50 |
N12 |
c. Fungsi
nilai kekasaran
d. Cara
pembuatan aturan nilai kekasaran
Berikut cara pembuatan aturan nilai kekasaran pada
gambar permukaan benda yaitu:
a. Buat
symbol dasar terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis
yang tidak sama panjang.
b. Buat
garis sisi kiri minimal ± 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri.
c. Buat
ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar ±0,35 mm.
d. Buat
kata perintah pengerjaan diatas garis berbentuk sudut 60o
e. Ketentuan
nilai kekasaran
Ketentuan nilai kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin
tercantum pada tabel 2.2.
Tabel
2.2 Katentuan nilai kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar