Jumat, 11 September 2020

Perkakas Tangan

 Perkakas Tangan

A.    JENIS DAN FUNGSI PERKAKAS TANGAN

Peralatan bantu tangan  telah digunakan sekitar dua juta tahun yang lalu. Para pemburu jaman pra sejarah telah menemukan peralatan dari batu dan kayu yang sangat sederhana untuk membantu dalam perburuan mereka, yakni pisau dari batu dan pemukul kayu. Kemudian dalam perkembangannya sampai tujuh ribu tahun yang lalu, sampai diketemukannya logam sehingga mulai menggantikan batu dan kayu sebagai alat bantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Demikian juga halnya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang teknik. Semua pekerjaan yang diselesaikan memakai alat bantu tangan secara cepat,  tepat serta efisien dan efektif disebut dengan peralatan  perkakas tangan.

Pekerjaan yang membutuhkan perkakas tangan sebagai alat bantu dapat dikelompokan menjadi:

1.        Penggoresan

2.        Pemahatan

3.        Pengikiran

4.        Penggergajian

5.        Pengasahan

6.        Penguncian dan pemasangan

7.        Pengguntingan

8.        Penguliran


1.      Penggoresan

Yang dimaksudkan dengan penggoresan ialah penggambaran garis- garis  pola  penggarapan  pada  benda  kerjyang  akan  digarap.  Sebagai pedoman untuk pencantuman ukuran penggarapan digunakan gambar kerja. Supaya garis penggoresan dapat terlihat dengan jelas, maka  benda kerja yang kasar dibubuhi pengolesan cairan kapur (kapur murni diaduk dengan air dan perekat) atau dipenuhi dengan gosokan kapur tulis. Seringkali juga digunakan lak hitam atau lak merah, misalnya pada bagian-bagian tuangan dari logam ringan. Bidang benda kerja yang mengkilap diolesi dengan larutan  vitriol  tembaga (garam tembaga + air), akan terbentuk suatu endapan tembaga   yang memungkinkan penonjolan garis goresan dan sudut pemeriksaan sehingga terlihat dengan jelas.

Gambar 4.1 Jarum gores

2.        Pemahatan

Pahat digunakan untuk memenggal pelat dan batang serta untuk penggarapan permukaan benda kerja secara kasar. Bahan garapan antara lain Baja perkakas dengan 0,6 0,9ºC atau baja chrom vanadium. Pahat dibuat dengan penempaan, penyayatnya dikeraskan. Kepala dan tangkai pahat harus tetap lunak, jika tidak demikian baja perkakas akan terpencar atau martil akan terpantul membalik. Bentuk pahat berpedoman pada tujuan penggunaan. Jenis-jenis pahat:

a.         Pahat pipih

b.         Pahat silang

c.         Pahat penggal

d.        Pahat cukil

e.         Pahat alur

f.          Pahat tumbuk

Pahat tumbuk misalnya pada penempaan. Pahat cukil untuk pengukiran hiasan. Pahat bundar dengan penyayat berbentuk setengah lingkaran untuk pencukilan lempeng pelat dan penyekatan yang berbentuk lingkaran. Pahat lubang dengan penyayat berbentuk lingkaran untuk pencukilan lubang bundar pada lempeng penyekat dari karet, kulit dan lain-lain.

Gambar 4.2 Macam-macam pahat

3.    Pengikiran

Perkakas  tangan  terpenting  untuk  pengambilan  serpih  atau penggarapan benda kerja ialah kikir. Pembentukan serpih pada waktu pengikiran, gigi-gigi kikir yang berbentuk pasak mengambil serpih-serpih kecil dari benda kerja, sehingga terjadi permukaan yang mengkilap. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan dimudakan. Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, karena itu semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah.

Gambar 4.4 Macam-macam kikir

Kikir-kikir dibedakan menurut bentuk gigi jeni gurat pembagian   gurat, besar dan bentuk. Pemilihan kikir ditentukan   oleh   besar bentu dan bahan benda kerja serta banyaknya pengambilan serpih, mutu permukaan dan ketepatan pekerjaan kikir. Adapun macam-macam kikir menurut bentuknya dibedakan menjadi:

a.         Kikir lengan

b.        Kikir pipih atau tipis

c.         Kikir kasar rata

d.        Kikir bujur sangkar

e.         Kikir segi tiga

f.         Kikir bulat

g.        Kikir setengah bulat


4. Penggergajian

Tujuan dan penggunaan. Gergaji digunakan untuk penceraian, pemotongan  bendkerja  dan  untuk  penggergajian  alur  dan  celah-celah  di dalam benda kerja. Pada penuntunan gergaji secara tepat dapat dihasilkan bidang pemotongan yang datar dan licin serta potongan yang berukuran tepat dengan kerugian bahan yang sedikit.

Gambar 4.5 Gigi daun gergaji untuk bahan keras

Daun gergaji mempunyai gigi gergaji (penyayat)   yan jumlahnya   banyak, kecil  datersusun  beruntun.  Bentuk gigi yang paling banyak dijumpai ialah sebagaimana  yanterlihat  pada gambar 4.5 dengan sudut pasak β = 50º   dan sudut sayat α= 90º, sudut serpih = 0º. Untuk penggergajian bahan yang kekuatannya dan kekerasannya rendah (misalnya logam ringan) lebih cocok bentuk gigi menurut gambar 4.6

Gambar 4.6 Gigi daun gergaji untuk bahan lunak

Gambar 4.7 Gergaji tangan

Sebagai perkakas, gergaji tangan yang digunakan adalah gergaji busur dengan gagang mendatar atau pegangan yang miring,   gergaji   sisipan Sedangkan untuk  pekerjaan  besar  digunakan gergaji tangan elektrik.


5.    Penguncian Dan Pemasangan

Pada proses penguncian dan pemasangan merupakan kunci utama dalam menggabungkan bagian-bagian komponen menjadi satu bagian utama guna merakit benda kerja menjadi barang jadi yang siap pakaiAdapun peralatan perkakas yang dipakai pada proses penguncian dan memasang dapat bedakan menjadi Kunci pas, Kunci ring, Kunci sock (socket wrench)

Gambar 4.8 Satu seperkakas


a)    Kunci Pas Ring

Gambar 4.9 Kunci pas

Kunci pas Ring berfungsi untuk mengikat atau melepaskan mur atau baut.

b)    Kunci Ring

Gambar 4.10 Kunci ring

Kunci ring berfungsi untuk mengikat atau melepaskan mur atau baut segi enam.

c)    Kunci Shock


 

Gambar 4.11 Kunci  shock  tangkai dan kunci shock roda gigi

Kunci shock tangkai berfungsi melepaskan dan mengeraskan mur atau baut yang letaknya masuk kedalam. Kunci  shock  shock  roda  gigi berfungsi untuk membuka atau mengeraskan mur baut dengan ukuran kecil dan sedang.

d)    Kunci shock tongkat

Gambar 4.12 Kunci shock tongkat

Kunci shock tongkat berfungsi membuka atau mengeraskan mur dan baut dengan ukuran besar dan diperlukan tenaga yang besar.

e)     Kunci adjustable wreanch

Gambar 4.13 Kunci inggris

Kunci inggris berfungsi membuka atau mengeraskan mur baut dengan ukuran besar sedang dan besar. Kunci  pipa  berfungsi memegandan menahan pipa yang diproses.

Gambar 4.14 Kunci pipa

f)    Tang

Gambar 4.15 Tang

Tang berfungsi untuk menjepit, memotong, menahan, memuntir atau menekuk benda kerja

g)   
Obeng


Gambar 4.16 Obeng

Obeng berfungsi untuk membuka atau mengeraskan sekrup atau baut. Kepala pipih tebal untuk pekerjaan berat, kepala bintang untuk baut berkepala silang.

Gambar 4.17Model kepala obeng

h)    Ragum 

Gambar 4.18 Ragum

Ragum dan klem berfungsi untuk untuk menjepit, menahan, dan menekuk benda kerja.

 

6.      Pengguntingan

Pada pengguntingan, benda kerja diberi beban geser diantara dua penyayat yang satu sama lain saling menggeser sehingga melampaui kekuatan gesernya dan dengan cara demikian benda kerja dapat di pisahkan. Dibawah pengaruh tekanan sayat terjadi proses pengguntingan berturut-turut penakikan, penyayatan dan pemutusan benda kerja. Gunting tangan berfungsi untuk memisahkan atau memotong serta membentuk pelat-pelat dengan ketebalan yang tipis.

Gambar 4.19 Gunting tangan

 

1.    Pengetapan Dan Senai

Tap  senai  adalah  alat-alat  untuk  membuat  ulir  dalam  dan  ulir  luar dengan  tangan.  Tap  dibuat  dari  baja  karbon  tinggi  berkualitas  baik  yang disepuh   keras   dan   dimudakan.   Umumnya   diperdagangkan   dalam   tiga perangkat tahapan, yaitu:

a.         Tap konis

b.        Tap antara

c.         Tap rata

Kesemua tap perangkat diatas beralur agar dapat mengeluarkan beram pada saat proses pengetapan. Senai  dibuat  dari  bahan  baja  cepat tinggi berkualitas      baik. Senai diperdagangkan dalm berbagai macam jenis yang berbentuk bulat, bujur sangkar, dapat digeser, belah dan mempunyai tangkai atau batang. Mur senai dapat pula dipergunakan untuk memperbaiki kerusakan uliran baut. Untuk itu  dipergunakan  kunci. Mur  senai  dibuat  dari  baja  karbon tinggi disepuh keras dan dimudakan.

A.       PENGECEKAN PERKAKAS TANGAN

Untuk menghindari kecelakaan di tempat kerja akibat dari salah penggunaan peralatan tangan, maka akan penting sekali jika pekerja mengerti benar penggunaan peralatan perkakas tangan tersebut.

Ada lima aturan dasar keselamatan yang dapat membantu mencegah bahaya yang terkait dengan menggunakan perkakas tangan, yaitu:

1.    Memeriksa semua peralatan dalam kondisi baik dengan pemeliharaan rutin.

2.    Gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan.

3.    Memeriksa kerusakan setiap alat sebelum digunakan dan tidak menggunakan alat-alat rusak.

4.    Operasi dan digunakan sesuai dengan produsen dan petunjuk.

5.    Memperhatikan dengan benar dan menaruh secara tepat penempatan setiap peralatan.

Seseorang yang bekerja bila menggunakan dan melihat pahat, pisau, atau alat-alat perkakas tangan lain tidak sesuai dengan fungsinya haruslah menegur supaya peralatan tersebut digantikan dengan peralatan yang sesuai. Penempatan perkakas tangan yang bertumpukan atau jatuh, bisa mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan dan pengecekan perkakas tangan, yaitu:

a.       Ketajaman

Pemeriksaan  ketajaman  ditujukan  untuk  pahat-pahat  alur,  gergaji, mata bor, gunting. penitik, penggores, tap dan senai.

b.      Kekencangan

Pemeriksaan ini di tujukan pada peralatan seperti, palu dengan gagangnya, obeng  dengan gagangnya

c.       Keausan

Pada  kunci-kunci  pengencang  seperti  kunci  pas,  kunci  ring,  kunci sock tidak boleh ada keausan atau kelonggaran mata mulutnya, hal ini bisa berakibat tumpulnya mur dan baut di dikencangan.

d.      Gesekan

Untuk bagian-bagian peralatan yang bergesek dan berputar perlu adanya pemeriksaan, seperti tang, kunci inggris, kunci pipa, kunci sock roda gigi.

e.       Karat

pengkaratan ini selalu terjadi pada bahan yang terbuat dari logam, untuk itu peralatan perkakas tangan harus dibersihkan dari karat, terutama peralatan yang tajam dam berputar atau bergerak.

B.     MENGIDENTIFIKASI PERKAKAS TANGAN YANG RUSAK

Hand  tool  atau  perkakas  tangan  adalah  perkakas  yang  didukung secara manual.   Tangan termasuk alat yang bisa dipakai apapun mulai dari memukul sampai ke mengunci atau memutar. Tetapi ini adalah berbahaya jika tangan dipakai sebagai alat dalam pemakaian yang berhubung an dengan benda kerja.

Ada beberapa langkah praktis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan pada perkakas tangan, baik bentuk kerusakan maupun penyebab kerusakan, yaitu:

1.  Kenali kerusakan perkakas tangan dengan ciri fisik kerusakaannya

2.  Kenali penyebab kerusakan yang terjadi pada perkakas tangan

3.  Analisa cara pemakaian dan penyimpanan perkakas tangan

Umumnya  perkakas  tangan  tertentu  tidak  dapat  lagi  digunakan  akibat  dari kerusakan yang terjadi, tetapi ada pula beberapa jenis perkakas tangan yang masih  dapat  diperbaiki  apabila  terjadi  kerusakan  akibat  penggunaan  yang salah. Demikian juga halnya dalam pemakaian peralatan perkakas tangan. Apabila perkakas tangan dipakai tidak pada fungsi dan penggunaanya akan berakibat kerusakan pada peralatan itu sendiri atau bahkan kerusakan pada benda kerja yang sedang dikerjakan.

Dibawah ini beberapa contoh penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan fungsinya.

1.        Jika pahat digunakan sebagai obeng, maka ujung pahat dapat tumpul dan meleset. Akibatnya bisa mengenai jari tangan atau, memukul pengguna lainnya.

2.        Jika  menangani  kayu  atau  pemahatan  pada  alat  dengan  memakai palu, jika kepala palu longgar dengan gagangnya, maka kepala palu bisa terlempar atau meleset mengenai tangan sendiri serta dapat terbang dan menyerang pengguna lainnya.

3.        Jika  alat seperti pahat, baji,  atau alat  yang memakai palu sebagai pembantu penggerjaannya dimana kepala pahat sudah melebar, maka kepala pahat yang mungkin dapat berdampak pada pecah kepala tersebut dan serpihannya yang tajam bisa terbang menuju orang lainnya.

Berikut ini beberapa kerusakan yang sering terjadi pada peralatan perkakas tangan antara lain:

1.        Tumpul

Kerusakan tumpul sering terjadi pada pahat-pahat, kikir, mata gergaji, pisau potong tangan, mata bor, gunting, tang potong, obeng min (-)(+). Tap dan senai.

2.      Aus

Keausan  sering  terjadi  pada  peralatan  untuk  memutar  benda  kerja, seperti kunci-kunci pengencang. Kunci pas, kunci ring, kunci sock, kunci T.

3.      Longgar

Longgar ini biasanya pada gagang palu dengan kepala palu, untuk  alat penjepit sepeti ragum dan klem terjadi kelonggaran pada ulir pengunci.

4.      Patah atau retak

Patah  atau retak sering terjadi pada tap, senai, palu kepala plastik, kikir, obeng, pahat-pahat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ELEMEN MESIN - SAMBUNGAN LAS

                                                                                     SAMBUNGAN LAS A.   Pengertian Mengelas        Menge...