Perkakas Tangan
A. JENIS DAN FUNGSI PERKAKAS TANGAN
Peralatan bantu tangan telah digunakan
sekitar dua
juta tahun yang lalu. Para pemburu jaman pra sejarah telah menemukan peralatan dari batu dan kayu
yang sangat sederhana untuk membantu dalam perburuan mereka, yakni
pisau dari batu dan pemukul kayu. Kemudian dalam perkembangannya sampai
tujuh ribu tahun yang lalu, sampai diketemukannya logam sehingga mulai menggantikan batu dan kayu
sebagai alat bantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Demikian juga
halnya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang teknik. Semua pekerjaan yang diselesaikan memakai alat bantu tangan secara
cepat, tepat serta
efisien dan
efektif disebut dengan
peralatan perkakas
tangan.
Pekerjaan yang membutuhkan perkakas tangan
sebagai alat bantu dapat dikelompokan menjadi:
1.
Penggoresan
2.
Pemahatan
3.
Pengikiran
4.
Penggergajian
5.
Pengasahan
6.
Penguncian dan pemasangan
7.
Pengguntingan
8. Penguliran
1. Penggoresan
Yang dimaksudkan dengan penggoresan ialah penggambaran garis- garis pola
penggarapan
pada benda kerja yang akan
digarap. Sebagai
pedoman untuk pencantuman ukuran penggarapan digunakan gambar kerja. Supaya garis penggoresan dapat terlihat dengan jelas, maka benda kerja yang kasar dibubuhi pengolesan cairan kapur (kapur
murni diaduk dengan air dan perekat) atau dipenuhi dengan gosokan kapur tulis. Seringkali juga digunakan
lak
hitam atau
lak
merah, misalnya pada
bagian-bagian
tuangan
dari
logam ringan.
Bidang benda kerja yang mengkilap diolesi dengan larutan vitriol tembaga (garam tembaga + air),
akan terbentuk suatu
endapan tembaga yang memungkinkan penonjolan
garis goresan
dan
sudut pemeriksaan sehingga
terlihat dengan jelas.
Gambar 4.1 Jarum gores
2.
Pemahatan
Pahat digunakan
untuk memenggal
pelat dan batang serta untuk penggarapan permukaan benda kerja secara kasar. Bahan garapan antara lain
Baja perkakas
dengan 0,6 … 0,9ºC
atau baja
chrom vanadium. Pahat
dibuat dengan
penempaan, penyayatnya dikeraskan. Kepala dan tangkai pahat harus
tetap lunak, jika tidak demikian baja perkakas akan terpencar
atau martil akan terpantul membalik. Bentuk pahat berpedoman pada tujuan penggunaan. Jenis-jenis pahat:
a.
Pahat pipih
b.
Pahat silang
c.
Pahat penggal
d.
Pahat cukil
e.
Pahat alur
f.
Pahat tumbuk
Pahat tumbuk misalnya pada penempaan. Pahat cukil untuk pengukiran
hiasan. Pahat bundar dengan penyayat berbentuk setengah lingkaran untuk pencukilan lempeng pelat dan penyekatan yang berbentuk lingkaran. Pahat
lubang dengan penyayat berbentuk lingkaran untuk pencukilan lubang bundar
pada lempeng penyekat dari karet, kulit dan lain-lain.
Gambar 4.2 Macam-macam pahat
3. Pengikiran
Perkakas tangan terpenting
untuk pengambilan serpih
atau penggarapan benda
kerja
ialah kikir. Pembentukan serpih pada waktu
pengikiran, gigi-gigi
kikir yang berbentuk pasak mengambil serpih-serpih kecil
dari
benda kerja, sehingga terjadi permukaan yang mengkilap.
Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan
dimudakan.
Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, karena itu
semua kikir harus disimpan secara
terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah.
Gambar 4.4 Macam-macam kikir
Kikir-kikir dibedakan
menurut bentuk gigi, jenis
gurat, pembagian
gurat, besar dan
bentuk. Pemilihan kikir ditentukan oleh
besar, bentuk dan
bahan
benda
kerja serta
banyaknya
pengambilan serpih, mutu permukaan dan ketepatan pekerjaan kikir. Adapun macam-macam kikir menurut
bentuknya dibedakan menjadi:
a.
Kikir lengan
b.
Kikir pipih atau tipis
c.
Kikir kasar rata
d.
Kikir bujur sangkar
e.
Kikir segi tiga
f. Kikir bulat
g. Kikir setengah bulat
4. Penggergajian
Tujuan dan penggunaan. Gergaji digunakan untuk penceraian, pemotongan benda kerja dan
untuk
penggergajian alur
dan celah-celah di dalam benda kerja. Pada penuntunan gergaji
secara tepat dapat dihasilkan bidang pemotongan yang datar dan licin serta potongan yang berukuran tepat
dengan kerugian bahan yang sedikit.
Gambar 4.5 Gigi daun gergaji untuk bahan keras
Daun gergaji mempunyai gigi
gergaji (penyayat)
yang jumlahnya banyak, kecil
dan tersusun
beruntun.
Bentuk
gigi yang paling banyak dijumpai ialah sebagaimana
yang terlihat
pada gambar 4.5 dengan sudut pasak β =
50º
dan sudut sayat α= 90º, sudut
serpih ∞ = 0º. Untuk
penggergajian
bahan
yang
kekuatannya dan
kekerasannya rendah
(misalnya logam
ringan) lebih cocok bentuk gigi
menurut
gambar 4.6
Gambar 4.6 Gigi daun gergaji untuk bahan lunak
Gambar 4.7 Gergaji tangan
Sebagai
perkakas, gergaji tangan yang
digunakan adalah gergaji
busur dengan gagang mendatar atau
pegangan yang miring, gergaji
sisipan. Sedangkan
untuk pekerjaan besar digunakan gergaji tangan elektrik.
5. Penguncian Dan Pemasangan
Pada proses penguncian dan pemasangan merupakan kunci utama dalam menggabungkan bagian-bagian komponen menjadi satu bagian utama guna merakit benda kerja menjadi barang jadi yang siap pakai. Adapun peralatan perkakas yang dipakai pada proses penguncian dan memasang dapat bedakan menjadi Kunci pas, Kunci ring, Kunci sock (socket wrench)
Gambar 4.8 Satu set perkakas
a)
Kunci Pas Ring
Gambar
4.9 Kunci pas
Kunci pas Ring berfungsi untuk mengikat atau melepaskan mur atau baut.
b) Kunci Ring
Gambar 4.10 Kunci ring
Kunci ring
berfungsi untuk
mengikat
atau melepaskan mur atau
baut segi
enam.
c) Kunci Shock
Gambar
4.11 Kunci
shock tangkai
dan
kunci shock roda gigi
Kunci shock tangkai berfungsi melepaskan dan mengeraskan mur
atau baut yang letaknya masuk kedalam. Kunci shock shock
roda gigi
berfungsi
untuk membuka atau
mengeraskan mur baut
dengan ukuran kecil dan sedang.
d)
Kunci
shock tongkat
Gambar 4.12 Kunci shock tongkat
Kunci shock tongkat berfungsi membuka atau
mengeraskan mur dan baut dengan ukuran besar dan
diperlukan tenaga yang besar.
e) Kunci adjustable wreanch
Gambar 4.13 Kunci
inggris
Kunci inggris berfungsi membuka atau mengeraskan mur baut dengan ukuran
besar sedang dan besar. Kunci pipa berfungsi memegang dan
menahan pipa yang diproses.
Gambar 4.14 Kunci pipa
f)
Tang
Gambar 4.15 Tang
Tang berfungsi untuk menjepit,
memotong, menahan, memuntir atau menekuk benda kerja
g)
Obeng
Gambar 4.16 Obeng
Obeng berfungsi untuk membuka atau
mengeraskan sekrup atau baut. Kepala
pipih tebal untuk pekerjaan berat, kepala bintang untuk baut berkepala silang.
Gambar 4.17Model
kepala obeng
h)
Ragum
Gambar 4.18 Ragum
Ragum dan
klem
berfungsi untuk untuk
menjepit, menahan, dan menekuk benda kerja.
6. Pengguntingan
Pada pengguntingan, benda kerja
diberi beban geser diantara dua penyayat yang satu sama lain saling menggeser sehingga melampaui kekuatan
gesernya dan dengan cara demikian benda kerja dapat di pisahkan. Dibawah pengaruh tekanan sayat terjadi proses pengguntingan berturut-turut penakikan,
penyayatan dan
pemutusan benda kerja. Gunting tangan berfungsi untuk
memisahkan atau memotong serta
membentuk pelat-pelat dengan ketebalan yang tipis.
Gambar 4.19 Gunting tangan
1. Pengetapan Dan Senai
Tap senai adalah alat-alat
untuk membuat
ulir dalam
dan ulir
luar
dengan
tangan.
Tap dibuat dari baja karbon
tinggi berkualitas
baik
yang
disepuh keras
dan dimudakan.
Umumnya diperdagangkan dalam tiga
perangkat
tahapan, yaitu:
a.
Tap konis
b.
Tap antara
c.
Tap rata
Kesemua tap perangkat
diatas beralur agar dapat mengeluarkan beram
pada saat proses pengetapan.
Senai
dibuat
dari
bahan
baja
cepat tinggi berkualitas
baik. Senai diperdagangkan
dalm berbagai macam
jenis
yang berbentuk bulat, bujur sangkar, dapat digeser, belah dan
mempunyai tangkai atau batang. Mur senai dapat pula dipergunakan
untuk memperbaiki
kerusakan uliran baut. Untuk itu dipergunakan kunci.
Mur senai
dibuat
dari
baja
karbon
tinggi disepuh keras dan dimudakan.
A. PENGECEKAN PERKAKAS TANGAN
Untuk menghindari
kecelakaan di tempat kerja akibat dari salah
penggunaan peralatan tangan, maka akan
penting sekali
jika pekerja
mengerti benar penggunaan peralatan perkakas tangan tersebut.
Ada lima aturan dasar keselamatan yang dapat membantu mencegah
bahaya yang terkait dengan menggunakan perkakas tangan, yaitu:
1. Memeriksa semua peralatan dalam kondisi baik dengan pemeliharaan
rutin.
2. Gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan.
3. Memeriksa kerusakan setiap alat sebelum digunakan dan tidak
menggunakan alat-alat rusak.
4.
Operasi dan digunakan sesuai dengan produsen dan petunjuk.
5. Memperhatikan dengan benar dan menaruh secara tepat penempatan setiap peralatan.
Seseorang yang bekerja bila menggunakan dan melihat pahat, pisau,
atau alat-alat perkakas tangan lain tidak sesuai dengan fungsinya haruslah
menegur supaya
peralatan tersebut digantikan
dengan peralatan
yang
sesuai. Penempatan perkakas tangan yang bertumpukan atau
jatuh, bisa mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan dan pengecekan perkakas tangan, yaitu:
a.
Ketajaman
Pemeriksaan ketajaman
ditujukan untuk pahat-pahat alur, gergaji,
mata bor, gunting. penitik, penggores, tap dan senai.
b.
Kekencangan
Pemeriksaan ini di tujukan pada peralatan
seperti, palu dengan gagangnya, obeng dengan gagangnya
c.
Keausan
Pada kunci-kunci pengencang seperti kunci pas,
kunci
ring,
kunci
sock
tidak boleh ada keausan atau kelonggaran mata mulutnya, hal ini bisa berakibat tumpulnya mur dan baut di dikencangan.
d.
Gesekan
Untuk bagian-bagian peralatan yang bergesek dan berputar perlu adanya pemeriksaan, seperti tang, kunci inggris, kunci pipa, kunci sock roda gigi.
e.
Karat
pengkaratan ini
selalu terjadi
pada
bahan yang terbuat dari logam, untuk itu peralatan perkakas tangan harus dibersihkan dari karat, terutama peralatan yang tajam dam berputar atau bergerak.
B. MENGIDENTIFIKASI PERKAKAS TANGAN
YANG RUSAK
Hand tool atau perkakas tangan adalah perkakas yang
didukung
secara manual. Tangan termasuk alat yang bisa dipakai apapun mulai dari memukul sampai ke mengunci atau memutar. Tetapi ini adalah berbahaya jika tangan dipakai sebagai alat dalam pemakaian yang berhubung an dengan benda
kerja.
Ada beberapa langkah
praktis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kerusakan pada perkakas tangan, baik bentuk kerusakan maupun
penyebab kerusakan, yaitu:
1. Kenali
kerusakan perkakas tangan dengan ciri fisik kerusakaannya
2. Kenali
penyebab kerusakan yang terjadi pada perkakas tangan
3. Analisa cara
pemakaian dan penyimpanan
perkakas tangan
Umumnya perkakas tangan
tertentu tidak
dapat
lagi
digunakan akibat
dari
kerusakan yang terjadi, tetapi ada pula beberapa jenis perkakas tangan yang masih dapat diperbaiki apabila terjadi kerusakan
akibat
penggunaan yang salah. Demikian juga halnya dalam pemakaian peralatan perkakas tangan.
Apabila perkakas tangan dipakai tidak pada fungsi dan penggunaanya akan
berakibat kerusakan pada peralatan itu sendiri atau bahkan kerusakan
pada benda kerja yang sedang dikerjakan.
Dibawah ini beberapa contoh
penggunaan
peralatan yang tidak sesuai
dengan fungsinya.
1.
Jika pahat digunakan sebagai obeng, maka ujung pahat dapat tumpul dan meleset. Akibatnya bisa mengenai
jari tangan atau, memukul
pengguna lainnya.
2.
Jika menangani kayu
atau pemahatan
pada alat
dengan memakai
palu, jika
kepala palu longgar dengan gagangnya, maka
kepala palu bisa terlempar atau
meleset mengenai tangan sendiri serta dapat
terbang dan menyerang pengguna lainnya.
3.
Jika alat seperti pahat, baji, atau alat yang memakai palu sebagai pembantu penggerjaannya dimana kepala pahat sudah melebar, maka
kepala pahat yang mungkin dapat berdampak pada pecah kepala tersebut dan serpihannya yang tajam bisa
terbang menuju orang lainnya.
Berikut ini beberapa kerusakan yang sering terjadi pada peralatan perkakas tangan antara lain:
1.
Tumpul
Kerusakan tumpul sering terjadi pada pahat-pahat, kikir, mata
gergaji,
pisau potong tangan, mata bor,
gunting, tang
potong, obeng
min (-)(+).
Tap
dan senai.
2. Aus
Keausan sering
terjadi pada
peralatan
untuk
memutar benda kerja, seperti kunci-kunci pengencang. Kunci pas, kunci ring, kunci sock, kunci T.
3. Longgar
Longgar ini biasanya pada gagang palu dengan
kepala palu, untuk
alat
penjepit sepeti
ragum dan klem terjadi kelonggaran pada ulir pengunci.
4. Patah atau retak
Patah atau retak sering terjadi pada tap, senai, palu kepala plastik, kikir, obeng, pahat-pahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar