PART
Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part, kita akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2012 gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Solid, yaitu objek yang padat
2. Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Tahapan setelah Sketch hingga Assembly sesuai diagram di bawah ini.
Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part. Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut.
Extrude
Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly.
Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya.
Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric, dan On Point.
Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan ketebalan tertentu.
Ribs
Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.
Loft
Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan yang berbeda.
Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis edar (Path).
Coil
Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
Thread
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut.
Fillet
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajam.
Chamfer
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga ujung tidak tajam.
Move Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part.
Draft
Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap permukaan lain.
Split
Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi beberapa bagian.
Bend Part
Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi garis tekuk pada Sketch.
Work Plane
Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja lainnya.
Work Axis
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.
Work Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar